Rabu, 17 Oktober 2012

Aksara

3 komentar


Tulisan ini aku buat jauh sebelum anakku lahir, aku tulis sembarangan di note Blackberryku:
Aksara
Dunia tanpa Aksara gelap gulita
Dunia tanpa Aksara takkan kemana-mana
Dunia tanpa Aksara prasejarah namanya
Dunia tanpa Aksara tulisan ini takkan kau baca
Dunia tanpa Aksara kau bukan siapa-siapa
Dunia tanapa Aksara takkan mungkin ada
Begitulah adanya
Pesan dari Alloh melalui Jibril, IQRA
Kau pikir apa kalau bukan Aksara?
Aksara ada di dunia untuk mengubahnya

Begini kuceritakan proses penemuan nama baby Aksara.
          Kami adalah orang tua yang amat sangat nyantai, diskusi soal nama sudah dilakukan dari awal kehamilan, tapi berhubung si Ayah pengen anak laki-laki jadi beberapa kali kami hanya mendiskusikan nama laki-laki. Namun, setelah diUSG oleh 5 dokter yang berbeda dan hasilnya adalah perempuan (yeaayy! Kali ini mamahnya yang seneng) kami mulai buntu ide, rasa rasanya semua nama anak perempuan sudah pernah dipakai orang lain. Beberapa calon nama silih berganti tapi selalu ada diantara kami yang tidak setuju. Namun, kami tetap saja santai-santai, tidak terlalu ambil pusing soal nama ini. 
          Sebetulnya kami bukan orang tua yang perfeksionis apalagi dalam memberi nama, nggak perlu yang muluk-muluk, keliat modern, atau gimana, tapi kubilang pada suamiku jangan pernah melakukan suatu hal yang tidak dipahami betul. Termasuk dalam hal memberi nama ini. Seperti yang dilakukan Quraish Shihab. Semua nama putri beliau berawalan dengan huruf  N. Najla, Najwa, Naswa, dan Nahla.  Kenapa N? Menurut Quraish, karena Tuhan bersumpah di Al-Quran tentang budi pekerti Nabi Muhammmad dengan huruf N. "Nuun, wal qolami wa maa yasthuruun," katanya. N, demi pena dan segala sesuatu yang dituliskannya. Di dalam kosa kata Arab, ia menambahkan,  N juga melambangkan hal positif. Misalnya Naswa yang berarti kegembiraan (sumber). Beliau punya alasan yang kuat, dan beliau paham betul maksud dari pemberian nama putri-putrinya, beliau juga tahu filosofi kata dari bahasa arab yang beliau ambil untuk menamai putri-putrinya karena memang beliau ahli dalam bahasa arab. Itu yang kumaksud. Jangan sampai aku membuka buku kumpulan nama bayi lalu asal memilih kata yang terdengar indah dan bermakna cantik. Makna ditemukan setelah menemukan kata. Itu aneh menurutku. Harusnya (ini aku yang sedang mengharuskan diriku sendiri) aku punya tujuan, maksud, harapan, filosofi, baru mencari kata yang sesuai dengan tujuan awal.
          Harapan awalku sederhana, aku ingin anakku menjadi manusia yang bermanfaat, bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi negara, dan bagi alam semesta sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah di bumi ini. Aku ingin sebuah kata yang mencerminkan hal ini. Hingga suatu hari aku menemukan akun twitter sebuah toko buku favoritku, Toko Buku Aksara. Tiba-tiba terbersit di otakku, benar juga, apa coba yang lebih bermanfaat di dunia ini kalau bukan Aksara? Pantas saja Alloh berfirman untuk pertama kali pada nabi Muhammad Iqro! Bacalah!
          Tahukah kamu 3 kewajiban seorang ayah terhadap putrinya? Memberi nama yang baik, memberi ilmu dengan Al Qur’an, dan menikahkanya. Jadi kupikir biar si Ayah yang menentukan nama untuk anak perempuanya ini. Kuusulkan kata itu pada suamiku, dia bilang nanti dulu. Hingga si bayi lahir, Ayahnya belum juga menemukan nama lengkap yang pas. Kubilang lagi padanya, memberi nama itu seperti memberi merk, brand! Bukan seperti membuat kalimat, ga perlu susah-susah dalam menyusun kata. Waktu terus berjalan hingga 2 hari menjelang Aqiqah ahirnya ilham yang ditunggu-tunggu datang juga.. fyuuh.. Jalanidhi Aksara Gusti, lautan aksara Alloh, begitu maksudnya. Bagus juga kupikir. Tapi balik lagi, aku bahkan baru dengar kata Jalanidhi, dan baru tahu kalau artinya adalah Samudra. No!
          Lalu muncullah ide baru Rangkai Aksara Gusti, Rangkaian huruf dari Alloh. Siip! Aku setuju. Semua unsur dari nama itu memenuhi kriteriaku. Tapi setelah dipikir-pikir seperti ada yang ganjil di nama itu, ditambahilah jadi Rangkai Aksara Wahyuning Gusti, begitu hasil dari pertapaan si Ayah semalam suntuk. Hehe.. lalu Ayah mempresentasikan maksud dari nama itu. Bahwa hidup ini berisi kepingan petunjuk dari Alloh, diharapkan dalam perjalanan hidupnya, anak ini dapat merangkai tiap huruf petunjuk dari Alloh hingga suatu hari di hidupnya dia akan tahu makna kalimat Alloh sesungguhnya, untuk apa dia hidup di dunia ini. Kupikir ok juga nih,selain itu, bagi kami dia juga merupakan kepingan abjad pelengkap kalimat Alloh dalam hidup kami.

Yup! Begitulah Rangkai Aksara Wahyuning Gusti

I Love you Ayah, I Love you my lovely baby J
 

my little history Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template