Perempuan itu diuji keikhlasanya sampai titik nadir paling dasar.
Dihantam ujian mulai dari ujian fisik sampai ujian mental.
Ujian dengan satu pilihan, kamu harus mencintai Tuhanmu dengan rasa yang paling duaalam.
Ada banyak, tapi kusebutkan dua saja contohnya.
Ujian fisik paling dahsyat tentu saja melahirkan, coba tanya sama wanita manapun gimana rasanya pembukaan 5-9? Nggak ada yang bisa njawab.
Nggak ada kalimat yang bisa menggambarkan rasa sakitnya.
Dulu waktu melahirkan aku sempet mikir MasyaAlloh melahirkan aja rasanya kaya gini, meninggal gimana? bablas aja gimana kalo meninggal sekalian kayaknya udan nanggung, tapi kalo meninggal aku nggak bisa ngrawat anakku donk? nggak jadi deh.. hehehehe.. (Maaf ya Alloh, aku lancang)
Nggak ada pilihan lain selain 'ini semua hanya untukmu Ya Alloh.. karena buat apalagi sakit segitu dahsyatnya kalo bukan untuk Sang Pencipta?
Lalu kalimat Inna solati wanusuki wamahyaya wa mamati' sangat terasa meresap ke setiap urat nadi.
Lalu ujian batin?
Aturan lelaki boleh menikah lagi itu ujian mental yang luar biasa dahsyat juga bagi wanita.
Perempuan itu menikah untuk mengisi dirinya dalam jiwa,
Materi dan urusan fisik itu hiasan semata.
Ketika suaminya menikah lagi huwaaahh itu perampasan 3/4 jiwanya.... bila..
nah ini dia..
ada bila nya..
bilaaaa dia menikah karena cinta suaminya atau cinta keluarganya, beda cerita kalo cinta sama Alloh Yang Kuasa..
Hayoloh, koe meh manut aturanKu pora? lawong sama Aku yo diperbolehkan kok.. (yaa bayanganku si Yang Maha Kuasa lagi ngomong gitu.. hehhe)
Ujian cinta yang luar biasa bukan?
Egomu dirontokkan sedemikian rupa sehingga hanya cinta pada Alloh satu-satunya cara mengikhlaskan diri menjalankan aturan ini. (please ya Alloh, saya jgn diuji dg cara begini yaaa..)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar