Dulunya saya orang yang sangat narsis. Suka sekali memotret diri sendiri. Apalagi kalau ada momen-momen tertentu, rasanya semua orang di dunia harus tau. Tapi sekarang saya sudah tidak suka lagi memotret. Ke mana pun saya pergi, benda sebagus apapun yang saya temui tidak membangkitkan keinginan saya untuk memotret.
Betul sekali bahwa foto menceritakan banyak hal, tapi justru itu saya tidak suka lagi memotret (kalaupun di blog ini banyak foto itu semata-mata demi menunjang penjelasan tulisan saja).
Ketika saya berlibur saya lebih konsentrasi untuk menikmatinya. Mengambil cerita di dalamnya. Berdiskusi dengan suami tentang apa saja yang kami temui. Fokus "membawa" anak saya untuk ikut menikmati setiap momen yang kami lewati. Biarlah momen berlibur atau traveling atau apapun itu untuk kami saja. Biarlah momen itu terjadi sekali saja. Dalam di hati. Tak perlu dibuka-buka lagi. Bahwa setiap peristiwa ada kenangan di dalamnya, cukup cinta dan kasih sayang kami yang menyatukan memori. Bukan hasil print dari tinta atau file foto facebook yang bertumpuk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
foto-fotomu sebenarnya bagus lho yi..beberapa aku lihat ada di folder-folder lama, kutandai yang jepretanmu..coba ketemu Mas Ardani di BC biar diajari motret..
BalasHapusPak Ardani mah atasanku ituu, cuman udah pindah ke Halim.
BalasHapushehhe.. aku udah menerapkan apa yang dibilang Armandhani waktu kamu wawancara, sebelum aku baca hasil wawancaranya.