Tulisan ini aku buat jauh sebelum
anakku lahir, aku tulis sembarangan di note Blackberryku:
Aksara
Dunia tanpa Aksara gelap gulita
Dunia tanpa Aksara takkan
kemana-mana
Dunia tanpa Aksara prasejarah
namanya
Dunia tanpa Aksara tulisan ini
takkan kau baca
Dunia tanpa Aksara kau bukan
siapa-siapa
Dunia tanapa Aksara takkan
mungkin ada
Begitulah adanya
Pesan dari Alloh melalui Jibril,
IQRA
Kau pikir apa kalau bukan Aksara?
Aksara ada di dunia untuk
mengubahnya
Begini kuceritakan proses penemuan nama baby Aksara.
Kami adalah orang tua yang amat sangat nyantai, diskusi soal
nama sudah dilakukan dari awal kehamilan, tapi berhubung si Ayah pengen anak
laki-laki jadi beberapa kali kami hanya mendiskusikan nama laki-laki. Namun,
setelah diUSG oleh 5 dokter yang berbeda dan hasilnya adalah perempuan (yeaayy!
Kali ini mamahnya yang seneng) kami mulai buntu ide, rasa rasanya semua nama anak perempuan sudah pernah dipakai orang lain. Beberapa calon nama silih
berganti tapi selalu ada diantara kami yang tidak setuju. Namun, kami tetap saja santai-santai, tidak terlalu ambil pusing soal nama ini.
Sebetulnya kami bukan orang tua yang perfeksionis apalagi
dalam memberi nama, nggak perlu yang muluk-muluk, keliat modern, atau gimana,
tapi kubilang pada suamiku jangan pernah melakukan suatu hal yang tidak
dipahami betul. Termasuk dalam hal memberi nama ini. Seperti yang dilakukan
Quraish Shihab. Semua nama putri beliau berawalan dengan huruf N. Najla, Najwa, Naswa, dan Nahla. Kenapa N? Menurut Quraish, karena Tuhan bersumpah di Al-Quran
tentang budi pekerti Nabi Muhammmad dengan huruf N. "Nuun, wal qolami wa
maa yasthuruun," katanya. N, demi pena dan segala sesuatu yang dituliskannya.
Di dalam kosa kata Arab, ia menambahkan, N juga melambangkan hal positif.
Misalnya Naswa yang berarti kegembiraan (sumber).
Beliau punya alasan yang kuat, dan beliau paham betul maksud dari pemberian
nama putri-putrinya, beliau juga tahu filosofi kata dari bahasa arab yang
beliau ambil untuk menamai putri-putrinya karena memang beliau ahli dalam
bahasa arab. Itu yang kumaksud. Jangan sampai aku membuka buku kumpulan nama
bayi lalu asal memilih kata yang terdengar indah dan bermakna cantik. Makna
ditemukan setelah menemukan kata. Itu aneh menurutku. Harusnya (ini aku yang
sedang mengharuskan diriku sendiri) aku punya tujuan, maksud, harapan,
filosofi, baru mencari kata yang sesuai dengan tujuan awal.
Harapan awalku sederhana, aku ingin anakku menjadi manusia
yang bermanfaat, bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi negara, dan bagi
alam semesta sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah di bumi ini. Aku ingin
sebuah kata yang mencerminkan hal ini. Hingga suatu hari aku menemukan akun
twitter sebuah toko buku favoritku, Toko Buku Aksara. Tiba-tiba terbersit di
otakku, benar juga, apa coba yang lebih bermanfaat di dunia ini kalau bukan
Aksara? Pantas saja Alloh berfirman untuk pertama kali pada nabi Muhammad Iqro!
Bacalah!
Tahukah kamu 3 kewajiban seorang ayah terhadap putrinya? Memberi nama yang
baik, memberi ilmu dengan Al Qur’an, dan menikahkanya. Jadi kupikir biar si
Ayah yang menentukan nama untuk anak perempuanya ini. Kuusulkan kata itu pada suamiku, dia bilang nanti dulu. Hingga si bayi lahir,
Ayahnya belum juga menemukan nama lengkap yang pas. Kubilang lagi padanya, memberi nama
itu seperti memberi merk, brand! Bukan seperti membuat kalimat, ga perlu susah-susah dalam menyusun kata. Waktu terus
berjalan hingga 2 hari menjelang Aqiqah ahirnya ilham yang ditunggu-tunggu
datang juga.. fyuuh.. Jalanidhi Aksara Gusti, lautan aksara Alloh, begitu
maksudnya. Bagus juga kupikir. Tapi balik lagi, aku bahkan baru dengar kata
Jalanidhi, dan baru tahu kalau artinya adalah Samudra. No!
Lalu muncullah ide baru Rangkai Aksara Gusti, Rangkaian
huruf dari Alloh. Siip! Aku setuju. Semua unsur dari nama itu memenuhi
kriteriaku. Tapi setelah dipikir-pikir seperti ada yang ganjil di nama itu,
ditambahilah jadi Rangkai Aksara Wahyuning Gusti, begitu hasil dari pertapaan
si Ayah semalam suntuk. Hehe.. lalu Ayah mempresentasikan maksud dari nama itu. Bahwa hidup ini berisi kepingan petunjuk dari Alloh, diharapkan dalam perjalanan hidupnya, anak ini dapat merangkai tiap huruf
petunjuk dari Alloh hingga suatu hari di hidupnya dia akan tahu makna kalimat
Alloh sesungguhnya, untuk apa dia hidup di dunia ini. Kupikir ok juga nih,selain itu, bagi
kami dia juga merupakan kepingan abjad pelengkap kalimat Alloh dalam hidup
kami.
Yup! Begitulah Rangkai Aksara Wahyuning Gusti
I Love you Ayah, I Love you my lovely baby J