Semakin bertambahnya umur, semakin banyak kita dihadapkan pada sebuah pilihan. Bukan sekedar omongan lalu bahwa "hidup adalah pilihan", bukan, bukan seperti itu, tapi benar benar memilih diantara dua atau bahkan banyak pilihan. Mau ke sana atau ke sini. Mau ambil yang ini atau yang itu. Benar-benar harus memilih dan tidak bisa mengambil semuanya
Pada awalnya sangat sulit untuk membuat pilihan. Seringkali malah menyesal akan pilihan yang diambil. Ah coba dulu aku ke situ, mungkin tidak seperti ini jadinya.
Tapi semakin lama keahlian dalam memilih akan semakin terasah, dan bila disadari ternyata tidak ada pilihan yang salah. Toh kita tidak pernah tahu tentang masa depan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi bila kita ambil pilihan yang ini atau yang itu.
Inget nggak buku Ghost Bump yang sangat ngehitz di era 90an? buku misteri yang kadang menerbitkan seri petualangan, di mana kita kan memilih petualangan kita sendiri. Kita diharuskan memutuskan tindakan yang akan diambil dan itu menentukan halaman mana yang akan kita buka selanjutnya? Nah ketika baca buku itu tentu saja kubaca semua! hehe.. pilihan a, b, c semua kucoba, ternyata sama saja.. ujung-ujungnya pembaca akan celaka dan bertemu hal-hal mengerikan. Yah, namanya juga buku horor. Menurutku hidup ya mirip-mirip seperti itu. Ujung-ujungnya akan sama (tapi bukan horornya loh yaa). Selama kita berpegang teguh dengan tujuan utama hidup kita apapun pilihan yang diambil akan sama saja.
Kita akan sama-sama belajar dengan perjalanan yang kita lewati, baik melewati jalan A atau jalan B.
Karena itulah, elastisitas hati dan pikiran sangat diperlukan. Berkeras hati terhadap kehidupan akan membuat jiwa lelah dan terus merasa sulit. Hati, jiwa, dan pikiran harus segera berubah menyesuaikan keadaan. Harus siap akan apa yang akan dihadapi baik atau buruk, InsyaAlloh segalanya akan membangun diri dan mendorong ke arah tujuan sejati dari hidup.
Minggu, 23 Agustus 2015
Langganan:
Postingan (Atom)