Senin, 29 Juli 2013

Menyusui di Saat Diklat

Saya seorang CPNS, tentu saja untuk bisa menjadi PNS harus mengikuti diklat pra jabatan. Berat sekali bagi saya. Diklat itu harus dilalui dengan meninggalkan anak saya selama 3 minggu. Selama itu saya harus menginap di asrama dan diberi izin pesiar pulang ke rumah hanya hari minggu itupun dari jam sepuluh pagi dan harus sudah kembali jam enam sore.
Sara masih delapan bulan, masih ASI, walaupun sekarang sudah makan MPASI. Selama ini sara minum empat botol ASI ukuran 100ml ketika siang hari, dan saat malam hari dia minum sesukanya karena langsung pada ibunya, termasuk beberapa kali bangun di malam hari untuk minum ASI. Saya kurang yakin bisa memenuhi kebutuhan Sara sebanyak itu, jadi saya kurangi jatah ASI nya, dalam satu malam Sara hanya minum700ml.. huhhuuu.. sedih.. karena itulah porsi MPASInya saya tambah, dia makan satu porsi lebih banyak.
Untuk keperluan pumping saya membawa botol kaca penyimpan asi, pompa ASI medela mini elektrik, tissue khusus botol bayi (saya menggunakan merk cloud), tissue biasa, sapu tangan, blue ice. Hari pertama saya izin kepada panitia untuk memerah ASI, saya juga izin untuk meminta menggunakan jam pelajaran untuk memerah ASI, kata panitia itu terserah dosen yang mengajar, kalau beliau mengizinkan ya tidak ada masalah. Rupanya panitia menyampaikan hal tersebut kepada para dosen. Keesokan harinya ketika saya minta izin untuk mengambil jam pelajaran untuk memerah ASI para dosen itu sudah tahu, dan tentu saja mengizinkan, mereka memberikan waktu sekitar 15 menit.
Jangan samakan diklat prajabatan di kementrian saya dengan diklat prajabatan di kementrian lain. Diklat pra jabatan di kementrian lain mungkin hanya sekedar formalitas belaka. Asal absen bisa lulus. Di kementerian saya, diklat prajabatan dilakukan sangat ketat, nilai ujian harus di ats 7.00 dan harus disiplin, meleset beberapa poin skor saja bisa tidak lulus. Ini bukan omong kosong, saya mengikuti diklat gelombang ke 5, sementara gelombang sebelumnya sudah ada pengumuman kelulusanya. Banyak yang tidak lulus! mereka mengulang tahun berikutnya dan belum bisa diangkat menjadi PNS, bila tahun berikutnya tidak lulus juga maka tidak akan bisa menjadi PNS. 
Dengan ketatnya berbagai peraturan dan jadwal diklat saya harus pintar pintar mengatur waktu memompa. Ada waktu sedikit saja walopun cuma 10 menit akan saya sempatkan untuk pumping.  Kalaupun waktunya terlalu mepet saya pakai untuk mencuci botol. Waktu coffe break  juga saya pakai untuk pumping, jadi selama diklat saya cuma makan besar 3 kali saja, tidak perlu makan snack.. efisiensi waktu.. hehhe.. Tengah malam juga saya pumping. Kalau dosen datang terlambat saya tinggal juga untuk pumping. Teman-teman saya sangat menndukung saya, jadi kalau saya dicariin dosen karena menghilang mereka yang memintakan izin, Yosnia sedang 'Ritual' pak.. begitu istilah yang mereka pakai.. hhehee.. Waktu belajar mandiri di kamar? ya baca buku sambil pumping juga.. pokoknya kapanpun bisa pumping lakukan saja.. walaupun hasilnya sedikit, tampung saja, lama-lama juga terkumpul banyak.
Untuk pengiriman ASI saya pesan kurir ASI untuk 3 minggu, 2 hari sekali kurir itu bolak balik dari lebak bulus ke bintaro. Kenapa bolak balik? ya untuk menukar botol kaca.
Sebenarnya menggunakan botol kaca kurang efisien dalam keadaan seperti itu karena tidak mungkin membawa botol terlalu banyak. Bisa saja menggunakan plastik ASI seperti merk Nature,  tapi saya memilih memakai botol kaca karena tetap saja botol kaca lebih bagus untuk menyimpan ASI di dalam freezer.
Selama diklat produksi ASI dan kebutuhan Sara kurang seimbang, ASI yang saya kirim tetap tidak bisa mengejar kebutuhan ASI Sara. Untung selama ini saya sudah menyimpan stok ASI di lemari es. Selama 3 minggu ditinggal sekitar 40 botol persediaan ASI Sara ludes..
Untuk buebu yang akan diklat juga, jangan menyerah yaa Buuund.. tetap semangat! bisa! yakin bisa! tidak ada alasan untuk tidak bisaaaaa! :)

2 komentar:

 

my little history Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template